Selasa, 07 Februari 2012

Lawan Valentine dengan Aksi Menutup Aurat

http://www.fimadani.com/lawan-valentine-dengan-aksi-menutup-aurat/

Lawan Valentine dengan Aksi Menutup Aurat
onislam
Menutup aurat adalah kewajiban Muslim dan Muslimah setiap saat, tidak perlu hari khusus. Namun sebagai kampanye mengajak kebaikan, aksi “Hari Menutup Aurat” adalah hal yang perlu didukung. Itulah yang kini sedang disiapkan oleh Teachers Working Group Indonesia (TWG).
Jika tak ada aral melintang, TWG akan mengadakan “Gerakan Hari Menutup Aurat Internasional” (GMAI).
“Sebenarnya tidak perlu hari khusus untuk menggerakkan dan menyerukan menutup aurat, namun TWG bersama organisasi lain yang concern berusaha membendung perzinahan yang terus berlangsung, “ demikian ujar Koordinator aksi, Herry Nurdi, kepada media, Kamis (02/02/2012).
Menurut Herry, aksi ini diawali dengan keprihatinan bersama gejala budaya Valentine’s Day di Indonesia. “Kami memanfaatkan momen 14 Februari sebagai aksi kontra flow dari gejala Valentine yang sudah sangat meluas, “ tambahnya. Sebab menurutnya, saat ini, budaya peringatan Valentine’s Day justru dimanfaatkan sebagai pintu perzinahan.
Menurut rencana, aksi akan dilakukan  bertepatan dengan peringatan Valentine’s Day, tanggal 14 Februari. Gerakan Hari Menutup Aurat Internasional akan dilakukan serentak di berbagai kota di Indonesia. Termasuk di luar negeri seperti; Malaysia, Inggris, Thailand, Hongkong dan Macau.
Sebelum ini, tepat tanggal 4 September Muslimah di seluruh dunia juga memperingati hari International Hijab Solidarity Day (IHSD). Hanya saja, tema peringatan ini difokuskan pada masih banyaknya persoalan diskriminasi jilbab di Negara-negara Barat.

Ulama Aceh Haramkan Perayaan Valentine

http://www.fimadani.com/ulama-aceh-haramkan-perayaan-valentine/

Ulama Aceh Haramkan Perayaan Valentine
harian-aceh
Kalangan ulama Aceh menegaskan bahwa haram bagi umat muslim terutama kalangan remaja di provinsi itu memperingati “hari kasih sayang” (valentine day), karena bertentangan dengan nilai-nilai Syariat Islam yang berlaku menyeluruh (kaffah).
“Haram hukumnya bagi umat muslim memperingati Valentine Day sebab tidak sesuai dengan Syariat Islam,” kata Sekretaris jenderal Himpunan Ulama Dayah Aceh (Sekjen HUDA) Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Senin.
Kasih sayang dalam Islam itu tidak mesti ditentukan harinya, tapi setiap hari dan waktu untuk saling menyayangi sesama manusia. “Tidak sepatutnya generasi muda muslim ikut-ikutan dengan budaya dan cara hidup orang lain,” katanya menambahkan.
Faisal Ali yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Aceh mengimbau para orang tua muslim khususnya di provinsi berjuluk Serambi Mekah untuk memberikan pengetahuan agama dan mengawasi anak-anaknya.
“Jangan sampai generasi muda Islam di Aceh teracuni oleh budaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Karenanya, diperlukan kepedulian semua pihak khususnya para orang tua untuk membimbingnya,” katanya.
Tanggungjawab orang tua terhadap anak-anaknya tidak hanya sebatas memberikan nafkah dan memenuhi kebutuhan sandang serta pangan, tapi juga masalah pendidikan agama dan akhak, ujar Tgk Faisal Ali.
Selain itu, ia mengimbau pemerintah untuk menegakkan dan menerapkan Syariat Islam secara sungguh-sungguh dan ikhlas bukan karena motif politik, sehingga penegakannya hanya berjalan pada momentum tertentu.
“Penegakan Syariat Islam di Aceh sulit berjalan sesuai harapan jika tidak didukung sepenuhnya oleh pemerintah dan pihak-pihak berwenang lainnya. Jadi jangan tujuan politik menerapkan Syariat Islam di Aceh,” katanya.