Rabu, 07 Maret 2012

Keindahan Hidup Rasulullah SAW

   
NET
Keindahan dalam Hidup Nabi Muhammad
Ilustrasi

Keindahan dalam Hidup Nabi Muhammad

Jumat, 29 April 2011 19:21 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Walau telah banyak buku yang menulis tentang sosok Nabi Muhammad Saw, namun kemurnian dan kejernihan kualitas dan tata kramanya yang agung terus mengalir. Seri kehidupan Rasulullah mengungkapkan kemuliaan sifatnya, keluhuran budi pekertinya, dan keunggulan pribadinya. Dengan ini, orang-orang beriman dapat memuaskan dahaga mereka spritual mereka dengan tekad untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Seiring dengan banyaknya tugas mengiringi diutusnya para Nabi, ia juga membawa tugas untuk mengajarkan orang tentang keindahan dan menghidupkan kembali indra dan kesadaran itu. Sesungguhnya Allah SWT indah, Al-Qur'an yang mulia juga indah, dan seluruh alam semesta indah. Rasulullah Saw, tidak diragukan lagi, adalah orang terbaik dalam mengajarkan keindahan.

1. Keindahan senyum. Ya, senyum adalah jenis keindahan yang unggul. Ini juga merupakan bahasa universal manusia. Tersenyum berarti merasakan semua kegembiraan, sukacita, dan kasih sayang terhadap manusia. Laksana sebuah lukisan, senyuman adalah gambar indah.

Nabi Muhammad dikenal memiliki wajah yang selalu tersenyum. Jarir ra berkata, "Rasulullah tidak pernah menolak untuk melihat sejak saya memeluk Islam. Setiap kali beliau melihat saya, beliau akan menemui saya dengan senyum." (HR Bukhari).

Nabi tidak hanya menjaga senyum indah di wajahnya, namun juga mendorong orang lain untuk tersenyum. "Senyum terhadap saudaramu adalah sedekah." (HR At-Tirmidzi). "Jangan meremehkan setiap amal baik, bahkan jika itu hanya pertemuan dengan saudaramu dengan wajah yang ceria." (HR Muslim).

2. Keindahan penampilan. Nabi Saw selalu memakai pakaian terbaik yang beliau miliki. Sebelum menemui para utusan, beliau akan mengenakan pakaian yang sesuai dengan status dan tradisi masing-masing utusan. Rasulullah juga suka parfum. Dari Aisyah," Aku selau memercikkan aroma (farfum) terbaik kepada Nabi." (HR Muslim).

Nabi melarang setiap orang yang makan bawang merah atau bawang putih masuk ke dalam masjid. Beliau mendukung keindahan secara umum sebagai salah satu hal yang dicintai Allah SWT. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, "Allah SWT indah dan mencintai keindahan."

3. Keindahan sikap lembut. Nabi diriwayatkan pernah bersabda, "Kelembutan tak dapat ditemukan pada apa pun kecuali itu menambah keindahannya, dan tidak tercabut dari apa pun kecuali bahwa itu membuatnya cacat" (HR Muslim). Jadi, kelembutan adalah perhiasan dan keindahan, sedangkan kekerasan adalah suatu hal keburukan. Nabi yang mulia melakukan semua urusan dengan kelembutan, dan beliau mendesak diterapkannya kelembutan dalam semua urusan, baik negara maupun pribadi.

Berikut contoh-contoh kelembutan yang menunjukkan budi pekerti beliau yang luar biasa:
a) Rasulullah akan mempercepat doa dalam shalat ketika mendengar tangis bayi, dengan pertimbangan kecemasan sang ibu terhadap anaknya.

b) Suatu ketika Rasulullah pernah menghentikan pergerakan pasukan karena kepedulian terhadap seekor burung yang berduka karena anak-anaknya ditangkap oleh beberapa tentara. Pasukan itu kembali bergerak maju setelah tentara-tentara itu mengembalikan anak-anak burung kepada induknya.

c) Beliau menghindari teguran langsun kepada umatnya. Rasulullah lebih suka menegur dengan kata-kata halus seperti, "Bagaimana dengan orang-orang yang merasa terlalu bangga untuk melakukan sesuatu yang saya sendiri lakukan?"

d) Rasulullah memanjakan anak-anaknya dan bercanda dengan mereka. Anas ra berkata, "Nabi Saw selalu berkumpul dengan kami (anak-anak), kadang beliau berkata kepada adikku, 'Wahai Ayah Umair, apa yang dilakukan burung-burung kecil ini?" (HR Bukhari).

e) Nabi Muhammad mengizinkan rumahnya dijadikan sebagai tempat bermain. Aisyah berkata, "Aku biasa bermain boneka di rumah Nabi, dan teman-teman perempuanku juga biasa bermain denganku. Setiap kali Nabi masuk (ke tempatku), mereka bersembunyi, tetapi Nabi selalu memanggil mereka untuk bergabung dan bermain denganku." (HR Bukhari).

f) Rasulullah pernah bersabda, "Jangan seorang pun dari kalian yang mengatakan, ''jiwaku menjadi jahat,' namun hendaknya mengatakan, 'jiwaku menjadi kejam." (HR Bukhari-Muslim).

Menurut Ibnu Hajar, mengutip Al-Khattabi, jahat dan kejam hampir sama dalam arti, namun Nabi tidak menyukai kata sifat jahat dan memilih ekspresi yang lebih aman kejam. Memang, ini adalah kebiasaan beliau untuk mengganti sebutan yang tidak menyenangkan dengan yang lebih halus. Hadits ini menyiratkan bahwa kosa kata yang tidak menyenangkan harus dihindari. Intinya adalah menghindari ungkapan seperti "jiwaku menjadi jahat" adalah tindakan kelembutan terhadap diri sendiri.

g) Rasulullah sangat menghormati istri-istrinya dan memperlakukan mereka dengan lembut. Sebagai contoh, beliau biasa menawarkan lututnya untuk diinjak istrinya (Safiyyah) setiap kali Safiyyah ingin naik unta.

h) Nabi Saw kerap berkhutbah tentang "kelembutan" Tuhan kepada manusia. Dalam sebuah hadits beliau bersabda, "Ketika Allah telah menyelesaikan ciptaan-Nya, Dia menulis di atas Arsy-nya, 'Belas kasih-Ku menguasai amarah-Ku." (HR Bukhari-Muslim).

Masih mau jadi orang pemarah, pembenci, pendongkol dan pendendam? Jangan, ah! Nabi tentu tidak suka umatnya berlaku demikian. Semoga kita bisa mencontoh perilaku Rasulullah, walau hanya sebagian kecil.

Wanita shalihah

Wanita Shalih yang Terindah

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

.
AKHIR-AKHIR ini, banyak kaum hawa yang kian jauh dari tuntutan agama. Berdalih hak asasi manusia, mencoba melangkahi batas-batas keharaman yang telah digariskan agama.
Wanita Shalih Anugrah Terindah Dari ALLAH
Seolah tanpa dosa mereka keluar rumah dengan tanpa busana yang menutupi aurat, dan tak jarang duduk berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Terlebih lagi yang telah bersuami. Entah lupa akan suaminya, atau memang telah dirasuki bisikan setan hingga sering kali tidak mengindahkan perintah-perintah agama dan suaminya.
Dalam sebuah Hadis diceritakan, bahwa ketika Rasulullah hendak pergi menuju masjid pada hari raya Idul Adha, beliau lewat di depan orang-orang perempuan, beliau bersabda :
  • Wahai sekalian perempuan, sungguh aku melihat paling banyak penduduk neraka adalah orang-orang perempuan
Perempuan-perempuan itu lantas bertanya, “mengapa wahai Nabi”, Rasul menjawab,
  • Karena perempuan sering kali melakukan sesuatu yang dilaknat Allah, dan sering mengkufuri suaminya…” …. (HR Bukhari)
Seperti halnya Hawa, istri Nabi Adam, pada dasarnya semua perempuan terlahir di dunia dari tulang rusuk laki-laki yang kelak akan menjadi jodohnya, dan kemudian melahirkan keturunan laki-laki maupun perempuan hingga tiba hari kiamat. Allah berfirman :
  • Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kalian dari seorang diri (Adam), dan dari padanya Allah menciptakan isterinya (Hawa); dan dari keduanya Allah menciptakan laki-laki dan perempuan yang banyak…” ….. (QS. An Nisa’ [04]:1)
Oleh karena itu, maka sudah seharusnya bagi seorang suami menuntun istrinya menjadi wanita yang salihah, wanita yang akan menjadi ahli surga, dan wanita yang menjadi paling baiknya hiasan yang ada di muka bumi ini, seperti yang pernah disabdakan Nabi Muhammad,
  • Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salihah” …. (HR Muslim).
Dalam Al-Quran Allah memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman (artinya)
  • Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…” ….. (QS. An Nur [24]:31)
Maka laki-laki mana yang tidak senang melihat istrinya salehah, taat agama, mematuhi aturan suami, dan kemudian menjadi seorang ibu yang dengan kelemah-lembutannya mendidik anak-anaknya dengan baik. Karena istri salehah adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Allah
Tak hanya bagi suami, bagi anak, perempuan adalah sosok ibu yang di bawah telapak kakinya tercium bau surga. Karena ibulah yang mengandung anaknya, menyusuinya hingga besar, mendidiknya hingga dewasa.
Entah apa jadinya jika seorang ibu mengajarkan hal-hal yang buruk, semua pasti ada pengaruhnya, karena anak serupa kertas putih.
  • Setiap anak terlahir dengan fitrah (suci), maka tergantung orangtuanya, apakah mereka akan menuntun anak itu menjadi orang Yahudi, Nasrani, atau Majusi…” ….. (HR. Bukhari)
Walhasil, salah satu cara menuju keberhasilan dalam mengarungi rumah tangga adalah hadirnya sosok wanita shalihah yang taat agama, pun dapat membahagiakan suami serta dapat mendidik anaknya sesuai dengan ajaran agama. Allah berfirman:
  • Wahai orang-orang yang beriman selamatkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” ….. (QS at-Thariq [66]: 6).
.
Wallâhu a’lam bis shawâb.
Terima kasih … Sahabat
.

Pentingnya Berilmu

Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih,
mencarinya adalah JIHAD, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub.
Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.

"Bertakwalah kepada Allah danbersabarlah. Dan aku (Rasulullah) adalah sebaik-baik Salaf bagimu."
(H.R. Muslim)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
"Orang yang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan amal keburukannya"
(Tazkiyatus An-Nafs, 17)

Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata:
"Berapa banyak amalan kecil menjadi besar karena
niat, dan berapa banyak pula amalan besar menjadi kecil karena niat"
(Jami' Al-Ulum wa Al-Hikam,12)

Said bin Jubair rahimahullah berkata :
"Celakalah orang yang tidak mengetahui sesuatu lalu ia mengatakan 'saya mengetahuinya' "
(Al-Adab Asy-Syar'iyyah,II/65)

Senin, 05 Maret 2012

IP Adress

Posting kali ini hanya posting ringan bagi penggemar dunia jaringan komputer, tapi mungkin sesuatu yg sangat menyulitkan bagi sebagian orang yang awam tentang jaringan komputer.
Sebelum lebih lanjut seperti apa proses menngatur Ip address, ada baiknya di jelaskan dahulu apa itu IP address.
Ip address adalah identitas komputer / host yang terkoneksi ke jaringan ( Local Area Network ), dan identitas komputer dalam jaringan yg sama pasti unique, artinya satu alamat ip dipakai oleh satu komputer dalam satu jaringan, tidak bisa lebih, analoginya : Seharusnya no KTP / SIM itu tidak ada yg sama dengan nama yang berbeda, misalnya badu dan budi mempunyai no KTP/SIM yang sama, itu suatu kejanggalan.
Nah bagaimana kita mau mengatur alamat ip di komputer kita? langkah simplenya adalah :
1. Mintalah alokasi IP dari staf IT nya, ato klo kita staf IT nya buat lah ip address untuk jaringan lokal yg kita supervisi.
2. Masukkan alamat Ip tersebut ke komputer yg akan di koneksikan kedalam jaringan. langkah-langkahnya sebagai berikut :
Langkah pertama : lewat control panel
Start Menu — Setting — Control Panel
cp-1
Network and Internet Connections
cp-2
Network Connection
cp-3
Local Area Connection Klik kanan — properties
cp-4
Local Area Connection Properties — Internet Protocol ( tcp/ip ) — properties
lan-1
Internet Protocol (TCP/IP) Properties
lan-2
Isikan Ip di kolom yang sudah tersedia, tapi bila Ip yg ada dijaringan lokal kita adalah ip automatic, maka tinggal dipilih saja yg opsi : Obtain an Ip address automatically dan Obtain DNS Server Automatically. setelah itu tinggal di OK OK saja.
Pengaturan Ip sudah selesai dilakukan, Sebenarnya ada beberapa langkah lagi yang lebih simple dalam pengaturan ip address, jadi silahkan komputer anda di explore (dijelajah) untuk menemukan lokasi pengaturan ip tersebut diatas.. :mrgreen:
Lalu bagaimana untuk memastikan bahwa Ip yg kita isikan sudah terisi dengan benar? bisa diliat dengan cara :
Start menu — Run :
cmd-1
Tampilan command prompt :
cmd-2
Ketikkan : ipconfig atau ipconfig /all untuk lebih komplitnya.
cmd-3
Bila sudah ada tampilan seperti itu berarti pengaturan ip address kita sudah sukses dan berhasil.. Selamat !!!