Rabu, 04 Januari 2012

Salam Bulan Maulid Rasul

Wahai di malam yang gelap
Bagai hilang sirna di bumi
tika sahabat bersolat di masjid nabi
tatkala resah di dalam hati
gelisah dan menanti

masih terkenang
saat nabi berpidato pada pasukan Usamah
memberi pesan buat ummah
tidak terbayang di kepala Umar
tidak disangka sekalian umat
hanya tangisan Abu Bakr
menggugah hati
merentap emosi

duhai hamba ini diberi pilihan
antara dunia dan di sisi tuhan
dan dipilih apa di sisiNya
kerana taat dan cintaNya

Ceria jiwa ummat
Gembira seluruh sahabat
melihat nabi dapat bersolat
berimamkan rasul semuanya beribadat

di sisi Abu Bakr nabi bersimpuh
Abu Bakr mengikut patuh
dan sahabat menurut
sukanya mereka di waktu subuh
menyangka nabi sudah sembuh

dari tabir Aisyah nabi tersenyum
Berseri-seri wajah baginda
membuat yang terlihat rasa gembira
hilang sudah rasa gundah
disiksa penantian berhari-hari

Berangkat sudah pasukan Usamah
dan sahabat pulang ke rumah
Tatkala rasul agung di kamar Aisyah
menanti masa dipanggil Allah

Duhai malam yang tadinya berbintang
Duhai fajar hari yang bening
Duhai angin semilir yang menghembus
membawa utusan dari langit
yang memutuskan talian wahyu
yang turunnya kali terakhir
yang datangnya menjemput kekasih

dan angin itu bertiup ke seluruh lembah
dan pecahlah berita ke seluruh rumah
dan tumpahlah air mata ke tanah
Aduh, bintang itu telah kembali menemui Allah!

Kelana
Herzogstraße,Bocholt.
12 Rabi' al-Awwal 1429H


Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (berzikir pada Allah) - al-Ahzab : 22

Rasulullah (s.a.w) bersabda,

"Orang-orang yang paling kucintai dari Ummat-ku adalah mereka yang akan datang setelah-ku, tapi setiap orang di antara mereka akan memiliki keinginan mendalam untuk sekadar melihatku sekejap, bahkan dengan mempertaruhkan keluarga dan hartanya."

[Sahih Bukhari, diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA]


Saat Ali k.w.j menggambarkan Nabi (s.a.w), dia berkata,

"Beliau tidak terlalu tinggi tidak pula terlalu pendek, melainkan seorang laki-laki dengan tubuh sedang. Beliau tidak memiliki rambut yang terlalu keriting, tidak pula rambut lurus, tapi suatu campuran dari keduanya. Beliau tidak gemuk, beliau tidak memiliki wajah yang amat bulat, tapi agak bulat. Beliau berkulit putih kemerah-merahan, dan memiliki mata berwana hitam yang lebar, dan bulu mata yang panjang. Beliau memiliki sendi-sendi dan tulang belikat yang menonjol, beliau tidak memiliki banyak bulu tetapi memiliki sedikit bulu di dadanya. Sedangkan telapak tangan dan kakinya memiliki kulit yang tebal. Saat beliau berjalan, beliau menggerakkan kakinya seakan-akan beliau sedang berjalan menuruni suatu lereng; saat beliau berpaling, beliau akan memalingkan seluruh badannya. Di antara kedua bahunya terdapat tanda kenabian dan beliau adalah penutup para Nabi. Beliau memiliki dada yang lebih baik dari siapa pun, dan perkataannya lebih benar dari siapa pun lainnya, memiliki sifat yang paling halus dan berasal dari suku termulia. Mereka yang memandang beliau akan segera berdiri terkesima pada beliau dan mereka yang bersahabat dengan beliau mencintai beliau. Mereka yang mencuba menggambarkan beliau mengatakan bahwa mereka tak pernah melihat orang seperti beliau sebelumnya maupun sesudahnya"

[Misykat--Tirmidzi meriwayatkannya dari Ali bin Abu Thalib k.w.j].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar