Menikah?
wah satu kata ini pasti yang paling dirindukan oleh para akhwat yang
mendengarnya…(ikhwan juga tentunya), tapi disini saya hanya ingin
mengetengahkan tema menarik ini terutama untuk para calon isteri saja…
Kok gitu? absolutely yes, since I am a wife so I will tell you what the
wives use to deal with..
Jadi begini akhwat sekalian yang sangat penasaran dengan ‘gimana sih dunia pernikahan itu?’
Let
me tell you dear sis… menikah tuh nggak cuma melulu soal cinta-cinta,
bermesraan, bunga-bunga, dan hal indah-indah semacamnya. Oke kita yang
udah menikah juga nggak menafikan betapa berharganya anugerah Allah
berupa cinta dan kasih sayang ini.
Bayangin,
kita yang dulu cuma berakrab-akrab ria dengan teman perempuan yang
lain, bercanda ria, saling curhat hanya dengan sesama sahabat putri
(catet ya: ini bagi kami yang nggak kenal pacaran lho..), lalu tiba-tiba
ada ‘makhluk’ lain didepan kita, makhluk yang sebelumnya nggak kita
kenal, yang jika ketemu aja kita nggak mau lihat wajahnya karena takut
kena fitnah, dan bahkan makhluk yang telapak kaki kitapun tak mau kita
perlihatkan kepadanya (karena itulah yang dituntunkan syariat), then
suddenly..setelah menikah semua itu nggak berlaku lagi kan…
Nah,
ternyata akhwatifillah, dalam bingkai pernikahan memang Allah telah
menghalalkan apa-apa yang sebelumnya haram, kita mau bikin cerita cinta
seperti Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan bunda Aisyah…,
kejar-kejaran dengan dia ditaman bunga gitu, ya tentu aja boleh.
Ya
itulah karunia Allah kepada sepasang laki-laki dan wanita yang
disatukan dalam tali pernikahan. Lha kalo yang belum nikah kayak begitu
(yang orang sekarang bilang pacaran) itu namanya menentang larangan
Allah, karena Allah telah berfirman,
“Dan
janganlah kamu dekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isro’: 32)
Sementara
orang yang pacaran tentu saja mendekati zina (memandang, menyentuh,
mencium, dll) dan bahkan banyak yang jatuh kepada zina itu sendiri,
naudzubillah min dzalik. Ingat kan sebuah hadist dari Nabi Muhammad
sallallahu alaihi wa sallam tentang kisah beliau ketika di isra’
mi’rajkan dimana beliau melihat sebuah tempat yang mirip tungku yang
besar dimana ada pria dan wanita telanjang disana dan dinyalakan api
dari bawah tungku tersebut, ketika Nabi bertanya kepada malaikat yang
membawa beliau, ia menjawab bahwa mereka adalah laki-laki dan perempuan
yang berzina di dunia.
Baiklah
kembali kepada tema, jadi menikah nggak melulu soal cinta, namun ada
hal besar lainnya disana ya ukhty,..Setelah menikah, maka kita memasuki
kehidupan yang lain dari sebelumnya, ibarat anak SD yang mau masuk SMP,
maka akan ada peningkatan ilmu yang berbeda yang harus kita jalani. Dan
disinilah kita akan memahami (benar-benar memahami) apa yang dimaksudkan
dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala,
“Maka
wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi menjaga diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah menjaga mereka…”(QS.
An Nisa : 34)
dan juga sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam,
“Tiada
kekayaan yg diambil seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang
lebih baik dari istri sholihah; jika dia menyuruhnya iapun taat, jika
dilihat menyenangkan dan jika diberi mau berterima kasih, dan jika
suaminya pergi maka dia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Hadits
Riwayat Ibn Majah)
know why?
karena kita nggak hidup sendiri lagi ukhty, kita punya seseorang yang harus kita urus dari bangun tidur hingga mau tidur lagi.
Jika
sebelum menikah, mau makan kita tinggal makan, mau pergi keluar tinggal
keluar (jika tinggal dengan orang tua harus ijin mereka dulu), mau
ngobrol sama teman sepuasnya tinggal ngobrol, mau ambil keputusan
tinggal ambil, mau tidur tinggal tidur, mau nggak mandi seharian juga
nggak ada yang negur, mau pake baju lusuh dirumah juga biarin.
Namun
semua itu lain keadaannya jika kita telah menikah (dan bila kita ingin
menjadi isteri yang salihah yang balasannya adalah Jannah).
Mau tak mau kita harus tinggalkan kebiasaan lama dulu dan mesti dirubah, karena…
Disana akan ada seseorang yang harus kita siapkan makanan ketika tiba waktu makan
ada seseorang yang harus kita siapkan bajunya untuk dicuci, disetrika,
Ada seseorang yang harus kita mintai ijin ketika kita mau keluar,
ada seseorang yang harus kita hormati dan ikuti keputusannya walaupun tidak sreg dengan ego kita,
ada seseorang yang harus kita mintai ijin ketika kita akan membelanjakan uang (kecuali jika itu uang penghasilan kita sendiri),
dan
ada seseorang yang harus kita utamakan dari orang lain disekitar kita
(misal kalau ada suami disamping kita jangan keenakan ngobrol
ngalur-ngidul di telefon dengan teman lama, sedangkan suami dicuekin),
ada
seseorang yang didepannya kita harus hadirkan penampilan yang terbaik,
perhatikan dandanan dan wewangian (Peringatan: cuma dipakai didepan
suami lho, not for public consumption!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar