Selasa, 08 November 2011
Berbahagialah Mengemban Amanah
Sekecil apapun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan hati terpaksa
diiringi keluh kesah, niscaya akan terasa berat bak menanggung beban
sebesar gunung. Sebaliknya, seberat apapun suatu pekerjaan jika
dilakukan dengan penuh keikhlasan, kegembiraan dan harapan, niscaya akan
terasa ringan dan menyenangkan. Memang benar! Tanggung jawab seorang
ibu tidaklah ringan. Tugas dan kewajiban yang dipikulnya tidaklah
sedikit Siapapun tak bisa menyangkal, seorang ibu rumah tangga
hampir-hampir tak mempunyai waktu istirahat. Pekerjaannya seolah selalu
tampak di depan mata tak pernah ada habisnya. Kalau seorang ayah bisa
tidur nyenyak di malam hari, lain halnya dengan seorang ibu. Tangis si
kecil terkadang mengusik tidur malamnya. Tugas seorang wanita begitu
universal. Sebagai seorang permaisuri pendamping suami, seorang ibu,
pengasuh sekaligus guru bagi para anaknya, bahkan sebagai pelayan yang
harus selalu siap dipakai tenaganya. Tak jarang para ibu merasa jenuh,
letih dan menganggapnya sebagai suatu himpitan yang begitu menyiksa.
Inilah celah yang dimanfaatkan setan untuk melancarkan aksinya. Bak
gayung bersambut, para wanita yang lemah imannya pun berbondong-bondong
meninggalkan rumah mereka. Mereka berusaha mencari solusi pemecahan
dengan meneriakkan slogan emansipasi dan menuntut persamaan hak dengan
kaum pria. Mereka menutup mata dari bahaya yang timbul akibat semua itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar